Jumat, 30 Juli 2010

I M A N



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sebentar lagi kita akan menyambut kehadiran Bulan Ramadhan yang dimuliakan oleh Allah. Dan perintahNya adalah :

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (QS. 2:183)

Seruan tersebut ditujukan kepada orang-orang yang beriman. Siapakah orang-orang beriman tersebut ?

Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar. (QS. 49:15)

Tanda-tandanya :

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya, bertambahalah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal, (QS. 8:2).

(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rejeki yang Kami berikan kepada mereka. (QS. 8:3).

Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rejeki (nikmat) yang mulia. (QS. 8:4)

Mudah2an kita sudah siap dengan keimanan yang dimaksudkan Allah, sehingga dapat menjalankan saum dengan sempurna sesuai ketentuan dan ketetapan Allah. Amin.

Wassalam.

SERBA SERBI RAMADHAN ( Bag. 4)


Dari Abu Sa'id Al Khudry ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: "Siapa pun yang puasa satu hari semata-mata karena Allah maka dirinya akan dijauhkan oleh Allah dari api neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun karena puasanya itu". (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari 'Amr bin 'Ash ra. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda: "Kelebihan puasa kami dan puasa ahli kitab adalah adanya makan sahur". (HR. Muslim).

Dari Abu 'Athiyyah berkata: "Saya bersama Masruq datang kepada 'Aisyah ra. kemudian Masruq berkata kepada 'Aisyah: "Ada dua shahabat Nabi Muhammad saw. yang masing-masing ingin mengejar kebaikan, dimana salah seorang dari keduanya itu cepat-cepat mengerjakan shalat Maghrib dan berbuka, sedangkan yang lain memperlambat shalat Maghrib dan berbuka". 'Aisyah bertanya: "Siapakah yang cepat-cepat mengerjakan shalat Maghrib dan berbuka ?". Masruq menjawab: "Abdullah, yakni Ibnu Mas'ud". Kemudian 'Aisyah berkata: "Demikianlah apa yang diperbuat oleh Rasulullah saw.". (HR. Muslim).

Dari 'Aisyah dan Ummu Salamah ra. berkata: "Rasulullah saw. sering masuk waktu Shubuh masih dalam keadaan junub yang bukan karena bermimpi kemudian beliau berpuasa" (HR. Bukhari dan Muslim).


SERBA SERBI RAMADHAN ( Bag. 3)


Dari Shal bin Sa'd ra. dari Nabi saw., beliau bersabda: "Sesungguhnya di dalam sorga itu ada sebuah pintu yang bernama Ar Rayyan (pintu kesegaran) dimana nanti pada hari Kiyamat orang-orang yang berpuasa akan masuk sorga lewat pintu itu, dan tidak seorang pun selain mereka yang bisa masuk lewat pintu itu; dimana penjaga pintu itu mengucapkan: "Mana orang-orang yang puasa ?". Kemudian mereka pun berdiri, tidak ada seorang pun selain mereka yang boleh masuk lewat pintu itu. Apabila mereka telah masuk sorga semua maka pintu itu ditutup; oleh karenanya tidak ada seorang pun yang masuk lewat pintu tersebut selain mereka itu". (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Ibnu 'Umar ra. berkata: "Rasulullah saw. mempunyai tukang adzan dua orang yaitu Bilal dan putra Ummu Maktum. Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya Bilal itu mengumandangkan adzan pada waktu malam maka makan dan minumlah kamu sekalian sampai putra Ummu Maktum mengumandangkan adzan". Beliau bersabda pula: "Jarak antara kedua adzan itu hanya sekedar turunnya yang pertama dan naiknya yang kedua". (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Umar bin Khaththab ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: "Apabila waktu malam telah datang dari sini, dan waktu siang telah berlalu dari sini, serta matahari telah terbenam maka orang yang berpuasa boleh berbuka". (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Nabi saw. bersabda: "Barangsiapa yang tidak mau meninggalkan kata-kata bohong dan selalu memperbuatnya maka Allah tidak memperdulikan puasanya itu dimana ia telah susah payah meninggalkan makan dan minum". (HR. Bukhari).

Dari 'Aisyah ra. berkata: "Rasulullah saw. sering masuk waktu fajar masih dalam keadaan junub karena bersetubuh dengan istrinya, kemudian beliau mandi dan wudlu'". (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Anas ra. bahwasannya Nabi saw. datang ke tempat Sa'd bin 'Ubadah ra. kemudian ia menyajikan roti dan mentega maka beliau pun memakannya serta bersabda: "Telah berbuka di tempatmu orang-orang yang berpuasa, dan memakan makananmu orang-orang yang baik, serta malaikat mendo'akan kamu". (HR. Abu Daud).


SERBA SERBI RAMADHAN ( Bag. 2)


Dari Abu Hurairah ra. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa bersedekah sepasang pada jalan Allah maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu sorga: "Wahai hamba Allah inilah yang lebih baik". Barang siapa yang termasuk orang-orang yang biasa mengerjakan shalat maka ia akan dipanggil dari pintu shalat. Barang siapa yang termasuk orang-orang yang suka berjihad maka ia akan dipanggil dari pintu jihad. Barang siapa yang termasuk orang-orang yang biasa mengerjakan puasa maka ia akan dipanggil dari pintu Ar Rayyan (pintu kesegaran). Dan barang siapa yang termasuk orang-orang yang suka bershadakah maka ia akan dipanggil dari pintu shadakah". Abu Bakar ra. berkata: "Demi ayah dan ibuku wahai Rasulullah bukankah ada orang yang dipanggil dari pintu-pintu itu karena darurat; maka apakah ada seseorang yang dipanggil dari semua pintu itu ?". Beliau menjawab: "Ada, dan aku berharap semoga kamu termasuk salah seorang diantara mereka". (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Abu Hurairah ra. berkata: "Rasulullah saw. sangat menganjurkan untuk selalu shalat sunnat pada malam Ramadhan tetapi dalam hal ini beliau tidak mewajibkannya; dimana beliau bersabda: "Barang siapa yang mengerjakan shalat sunnat pada malam Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala kepada Allah maka diampunilah dosanya yang telah lampau". (HR. Muslim).

Dari 'Aisyah ra. berkata: "Apabila sudah masuk sepuluh terakhir (bulan Ramadhan) maka Rasulullah saw. selalu menghidup-hidupkan malam-malam itu (dengan ibadah) dan membangunkan keluarganya serta mengikatkan sarungnya (tidak mempergauli istrinya)". (HR. Bukhari dan muslim).

Dari Zaid bin Tsabit ra. berkata: "Kami sahur bersama-sama dengan Rasulullah saw. kemudian kami melaksanakan shalat". ada seseorang bertanya: "Berapa lama antara sahur dengan shalat itu ?". Ia menjawab: "Kira-kira bacaan 50 ayat". (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: "Allah 'Azza wa Jalla berfirman, (artinya): "Hamba-Ku yang paling Kusukai adalah yang paling cepat kalau berbuka puasa". (HR. At Turmudzy).

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: "Apabila salah seorang diantara kamu sekalian itu berpuasa maka janganlah berkata kotor dan janganlah ribut-ribut. Jika ada seseorang mencaci maki atau mengajak berkelahi maka hendaklah ia berkata: "Sesungguhnya saya sedang berpuasa". (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Laqith bin Shabrah ra. berkata: "Saya bertanya: "Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepada saya tentang wudlu'". Beliau bersabda: "Sempurnakanlah wudlu'mu, basuhlah sela-sela jarimu, dan perdalamlah didalam menghirup air kedalam hidung kecuali bila kamu sedang berpuasa". (HR. Abu Daud dan At Turmudzy).

Dari Ummu 'Umarah Al Anshariyah ra. bahwasannya Nabi saw. datang ke rumah Ummu 'Umarah dan ia menghidangkan makanan untuk beliau, kemudian beliau bersabda: "Makanlah wahai Ummu 'Umarah". Ia menjawab: "Saya sedang berpuasa". Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya orang yang berpuasa itu selalu dido'akan oleh malaikat jika ada orang makan di tempatnya sampai selesai makan". Atau beliau bersabda: "Sampai orang yang makan itu merasa kenyang". (HR. At Turmudzy).


SERBA SERBI RAMADHAN ( Bag. 1)


Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: "Allah 'Azza Wajallah berfirman, artinya: "Semua amal perbuatan anak Adam (manusia) itu membawa manfaat bagi dirinya sendiri kecuali puasa; sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Puasa itu adalah perisai; oleh karena itu bila salah seorang diantara kamu sekalian berpuasa maka janganlah berkata kotor dan janganlah ribut-ribut. Apabila ada seseorang mencaci maki atau mengajak berkelahi maka hendaklah ia berkata: "Sesungguhnya aku sedang berpuasa". Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu disisi Allah lebih harum dari bau minyak kesturi. Bagi orang yang berpuasa itu ada dua kegembiraan yaitu gembira ketika ia berbuka dan gembira ketika ia menghadap Tuhannya karena besarnya pahala puasa". (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat Bukhari dikatakan: "Ia meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena Aku. Puasa itu bagi-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipat"
Dalam riwayat Muslim dikatakan: "Setiap amal perbuatan anak Adam (manusia) itu berlipat ganda. Kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman, artinya: "Kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu bagi-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Ia meninggalkan syahwat dan makan karena Aku. Bagi orang yang berpuasa itu ada dua kegembiraan yaitu gembira ketika berbuka dan gembira ketika bertemu dengan Tuhannya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu disisi Allah lebih harum dari bau minyak kesturi".

Dari Abu Hurairah ra. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda: "Barang siapa yang mengerjakan shalat sunnat pada malam bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala kepada Allah maka diampunilah dosanya yang telah lampau". (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Ibnu 'Abbas ra. berkata: "Rasulullah saw. adalah orang yang paling pemurah terlebih-lebih dalam bulan Ramadhan, bulan dimana beliau selalu ditemui Jibril. Jibril menemuinya setiap malam bulan Ramadhan untuk bertadarrus Al Qur'an. Sungguh bila Rasulullah saw. bertemu dengan Jibril beliau lebih pemurah lagi melebihi angin yang kencang". (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Anas ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: "Bersahurlah kamu sekalian karena sesungguhnya didalam sahur itu terdapat barakah". (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Sahl bin Sa'd ra. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda: "Manusia itu selalu dalam kebaikan selama mereka segera berbuka puasa". (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw., beliau bersabda: "Apabila salah seorang diantara kamu sekalian lupa kemudian ia makan atau minum maka hendaklah ia menyempurnakan puasanya, karena sesungguhnya Allah lah yang memberinya makan atau minum kepadanya". (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Zaid bin Khalid Al Juhanny ra. dari Nabi saw., beliau bersabda: "Barang siapa yang memberi buka orang yang berpuasa maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu dengan tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu". (HR. At Turmudzy).


JANGAN MENDAHULUI SHAUM SEBELUM ADA KETETAPAN 1 RAMADHAN


Dari Abu Hurairah ra. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda: "Berpuasalah kamu sekalian karena melihat bulan dan berbukalah (berhari raya) karena melihat bulan. Apabila cuaca buruk (berawan) maka sempurnakanlah bilangan bulan Sya'ban yakni tiga puluh hari". (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat Muslim dikatakan: "Apabila cuaca buruk (berawan) maka kamu sekalian harus berpuasa tiga puluh hari".

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw., beliau bersabda: "Janganlah salah seorang diantara kamu sekalian mendahului bulan Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari kecuali bagi orang yang membiasakan berpuasa maka berpuasalah pada hari itu". (HR. Bukhari dan Muslim).

CATATAN: Jika belum ada ketetapan dari pemerintah atau ormas yang telah diakui eksistensinya, maka kita tidak diperbolehkan berpuasa Ramadhan, kecuali jika kita biasa puasa sunnat semisal puasa senin-kemis.

Dari Ibnu 'Abbas ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: "Janganlah kamu sekalian berpuasa sebelum datang bulan Ramadhan; berpuasalah karena melihat bulan dan berbukalah (berhari rayalah) karena melihat bulan. Dan bila terhalang oleh awan maka sempurnakanlah sampai tiga puluh hari". (HR. At Turmudzy).

Dari Abul Yaqdlan 'Ammar bin Yasir ra. berkata: "Barangsiapa berpuasa pada hari yang masih diragukan maka ia telah mendurhakai Abul Qasim (Nabi Muhammad) saw.". (HR. Abu Daud dan At Turmudzy).