Kamis, 18 Februari 2010

DAJJAL (Bag. 1)


Dari An Nawwas bin Sim'an RA berkata: "Pada suatu pagi Rasulullah SAW menceritakan tentang Dajjal. Didalam bercerita itu beliau merendahkan/melirihkan dan mengeraskan suaranya sehingga kami mengira bahwa Dajjal itu berada di tengah-tengah kebun korma. Ketika kami ke kebun beliau mengetahui maksud kami, kemudian beliau bertanya: "Apa maksudmu ?". Kami menjawab: "Wahai Rasulullah, tadi engkau menceritakan tentang Dajjal, dan didalam bercerita itu engkau merendahkan/melirihkan dan mengeraskan suara sehingga kami mengira bahwa Dajjal berada di tengah-tengah kebun korma". Beliau bersabda: "Selain Dajjal ada yang lebih aku khawatirkan. Jika Dajjal keluar sedangkan aku masih berada di tengah-tengah kamu sekalian niscaya cukup aku saja yang melawannya tanpa kamu. Jika Dajjal keluar sedangkan aku sudah tidak berada di tengah-tengah kamu sekalian maka masing-masing orang harus bisa mempertahankan dirinya sendiri. Allah sebagai gantiku didalam melindungi setiap muslim. Dajjal itu adalah seorang pemuda yang berambut keriting, matanya agak menonjol keluar. Kalau boleh aku mengumpamakan, dia itu seperti 'Abdul 'Uzza bin Qathan. Barang siapa diantara kamu sekalian menjumpainya maka hendaklah membacakan permulaan surat Al Kahfi kepadanya. Dajjal keluar diantara Syam dan Irak, kemudian ia membuat onar kekanan dan kekiri. Wahai hamba Allah teguhkanlah pendirianmu". Kami bertanya: "Wahai Rasulullah, berapa lama dia dipermukaan bumi ?". Beliau menjawab: " Empat puluh hari. Sehari seperti satu tahun; sehari seperti satu bulan, sehari seperti satu minggu, dan hari-hari yang lain seperti hari-hari biasa". Kami bertanya: "Wahai Rasulullah, pada hari yang seperti satu tahun itu apakah kita cukup mengerjakan shalat seperti satu hari biasa saja ?". Beliau bersabda: "Tidak, kira-kirakan saja". Kami bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana kecepatannya dipermukaan bumi ini ?". Beliau bersabda: "Seperti awan yang didorong oleh angin. Ia datang kepada suatu kaum dan mengajak mereka, maka mereka pun mempercayainya dan mengikuti apa yang diperintahkannya. Ia menyuruh langit untuk segera menurunkan hujan maka turunlah hujan; ia menyuruh tanah untuk menumbuhkan tanam-tanaman maka tumbuhlah tanam-tanaman, sehingga kembalilah para penggembala dengan ternak yang segar bugar, teteknya penuh dengan air susu serta ternak itu gemuk-gemuk. Kemudian ia datang kepada suatu kaum dan mengajak mereka tetapi mereka menolak ajakannya itu dan ia pergi meninggalkan mereka, kemudian keadaan mereka sangat menyedihkan karena tiada sedikitpun harta kekayaan mereka. Ia berjalan melewati daerah yang kosong dan berkata kepadanya: "Keluarkanlah simpananmu"; maka simpanan kekayaan daerah itu mengiringi Dajjal sebagaimana raja lebah yang diiringi oleh pasukan lebah. Kemudian ia memanggil seseorang yang masih sangat muda dan dipenggalnya dengan pedang, dipotong menjadi dua lalu dibuang sejauh mungkin kemudian Dajjal memanggilnya dan pemuda yang dipenggal itu datang dengan muka yang berseri-seri sambil tertawa. Dalam keadaan yang seperti itu tiba-tiba Allah ta'ala mengutus Al Masih ('Isa) bin Maryam SAW dimana beliau turun pada menara putih disebelah timur Damaskus, turun dengan meletakkan kedua telapak tangannya pada sayap kedua malaikat. Bila beliau menundukkan kepala maka beliau meneteskan air mata dan bila beliau mengangkatnya maka mengalirlah butiran yang seperti mutiara. Tiada seorang kafir pun yang membau-bau nafasnya melainkan ia pasti meninggal dunia, dan nafasnya itu sampai pada batas pandangannya. Beliau mencari Dajjal sehingga ditemukannya di Bab Lud (nama sebuah daerah di Palestina), lantas beliau membunuhnya. Kemudian 'Isa SAW datang pada suatu kaum yang telah dipelihara oleh Allah dari gangguan Dajjal, beliau lantas mengusap muka mereka dan menceritakan derajat mereka didalam surga. Dalam keadaan yang demikian itu, tiba-tiba Allah ta'ala memberi wahyu kepada Isa SAW: "Sesungguhnya Aku telah mendatangkan makhluk kepada hamba-Ku, yang tiada seorang pun dapat memerangi mereka maka ungsikanlah hamba-Ku ke bukit Thur". Allah mendatangkan Ya'juj dan Ma'juj, mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi. Rombongan yang pertama diantara mereka berjalan melewati danau Thabariyah dan meminum semua air yang berada di danau itu sehingga rombongan yang terakhir berkata: "Tadi disini penuh dengan air". Nabi Allah 'Isa SAW beserta para sahabat terkepung sehingga nilai kepala lembu bagi seseorang diantara mereka itu lebih berharga daripada seratus dinar bagi seseorang diantara kamu sekalian waktu sekarang ini". Nabi Allah 'Isa SAW beserta para sahabatnya RA merasa sangat benci kepada Ya'juj dan Ma'juj, serta mereka berdo'a kepada Allah ta'ala; Allah ta'ala lantas mendatangkan penyakit kepada Ya'juj dan Ma'juj sehingga mereka mati serentak, kemudian Nabi Allah 'Isa SAW beserta para sahabatnya RA turun-dari bukit- kebumi, mereka tidak mendapatkan sejengkal tempat pun dipermukaan bumi ini melainkan sudah penuh dengan bangkai dan bau busuk, maka Nabi Allah 'Isa SAW beserta para sahabatnya berdo'a kepada Allah, kemudian Allah ta'ala mengutus burung yang seperti leher unta lantas mengambil dan membuang bangkai-bangkai Ya'juj dan Ma'juj pada tempat yang dikehendaki oleh Allah, kemudian Allah 'azza wajalla menurunkan hujan lebat sampai menggenangi rumah dan tempat (sarang) binatang untuk mencuci bumi sehingga bumi ini sangat bersih seperti batu yang licin, kemudian diperintahkan kepada bumi: "Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan keluarkanlah barakahmu", maka waktu itu orang-orang cukup makan delima dan bernaung dengan kulitnya serta diberi berkah dalam susu sehingga air susu satu unta cukup untuk beberapa kelompok manusia, air susu satu sapi cukup untuk satu suku bangsa, dan air susu satu kambing cukup untuk beberapa orang. Sewaktu mereka dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba Allah ta'ala mengutus angin segar yang masuk lewat bawah ketiak mereka serta mencabut roh setiap orang mukmin dan muslim. Dan orang-orang yang jahat masih tetap hidup di dunia dimana mereka saling berbuat kekacauan seperti keledai, maka pada mereka itulah terjadilah hari kiamat" (HR. Muslim)

CATATAN: Hadits diatas dikutip dari buku terjemah RIYADLUS SHALIHIN jilid II. (Bersambung)