Rabu, 07 April 2010

KEUTAMAAN PERGI KE MASJID


Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang pada waktu pagi atau sore pergi ke masjid maka Allah menyediakan makanan yang lezat didalam sorga setiap ia pergi pada waktu pagi atau sore hari" (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang bersuci di rumahnya kemudian ia pergi kesalah satu rumah Allah (masjid) untuk menunaikan salah satu dari kewajiban-kewajiban Allah (shalat) maka langkah-langkahnya yang satu dapat menghapus dosa dan yang lain dapat mengangkat derajatnya" (HR. Muslim).

Dari Ubay bin Ka'b ra. berkata: "Ada seorang sahabat anshar, yang saya ketahui tidak ada seorang pun yang rumahnya lebih jauh menuju ke masjid daripada rumahnya, namun ia tidak pernah terlambat shalat. Kemudian ada seseorang berkata: "Seandainya kamu membeli seekor keledai niscaya kamu dapat menaikinya pada waktu gelap dan pada waktu panas". Ia menjawab: "Saya tidak senang seandainya rumahku dekat dengan masjid, karena saya berharap agar setiap perjalananku ke masjid baik sewaktu saya pergi maupun pulang kembali ke keluargaku itu dicatat sebagai amal kebaikan". Maka Rasulullah SAW bersabda: "Allah telah mengumpulkan semua pahala perjalanmu itu" (HR. Muslim).

Dari Jabir ra. berkata: "Beberapa tempat disekitar masjid masih kosong (belum ditempati) maka Bani Salamah bermaksud untuk pindah didekat masjid. Berita itu terdengar oleh Nabi SAW, kemudian beliau bersabda kepada mereka: "Aku mendengar bahwasannya kamu sekalian bermaksud untuk pindah didekat masjid ?". Mereka menjawab: "Benar wahai Rasulullah, kami bermaksud demikian". Beliau bersabda: "Wahai Bani Salamah tetaplah kamu pada rumahmu karena bekas-bekas langkahmu itu tercatat sebagai amal kebaikan. Tetaplah kamu pada rumahmu karena bekas-bekas langkahmu itu tercatat sebagai amal kebaikan". Mereka berkata: " Kami tidak jadi ingin untuk pindah rumah" (HR. Muslim).
Bukhari juga meriwayatkannya yang maksudnya sama, riwayat dari Anas ra.

Dari Abu Musa ra., Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya orang yang besar pahalanya didalam shalat adalah orang yang paling jauh jarak perjalanannya dari tempat shalat kemudian yang agak jauh, dan orang yang menunggu shalat untuk berjama'ah bersama imam itu lebih besar pahalanya daripada orang yang shalat sendiri kemudian tidur" (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Buraidah ra., Rasulullah SAW bersabda: "Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang pergi ke masjid dalam kegelapan malam yaitu dengan cahaya yang sempurna nanti pada hari kiamat" (HR. Abu Daud dan At-Turmudzy).

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda: "Maukah kamu sekalian aku tunjukkan sesuatu yang mana dengan sesuatu itu Allah akan menghapus dosa-dosamu dan dengan sesuatu itu pula Allah akan mengangkatnya beberapa derajat ?" Para sahabat menjawab: "Baiklah wahai Rasulullah". Beliau bersabda: "Yaitu menyempurnakan wudlu' atas hal-hal yang tidak disukai, memperbanyak langkah ke masjid-masjid dan menantikan shalat sehabis shalat. Maka itulah yang dinamakan Ar Ribath, maka itulah yang dinamakan Ar Ribath (mengikatkan diri dalam keta'atan)" (HR. Muslim).

Dari Abu Sa'id Al Khudry ra., Rasulullah SAW bersabda: "Apabila kamu sekalian melihat seseorang yang biasa ke masjid maka saksikanlah bahwa ia benar-benar beriman. Allah 'azza wajalla berfirman: "Innamaa ya'muru masaajidallaahi man aamana billaahi wal yaumil aakhir" (Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah adalah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir) (HR. At-Turmudzy)