Minggu, 09 September 2012

PERBEDAAN ANTARA WALI ALLAH TA'ALA DAN WALI SYETAN



Alloh subhanahu wa Ta'ala berfirman :
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿٦٢﴾ الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
" ketahuilah sesungguhnya wali-wali Alloh tidak ada rasa takut pada mereka dan tidaklah mereka bersedih, adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa."(QS.Yunus: 62-63).

Dalam gambaran mayoritas orang bahkan umat islam, wali Alloh adalah setiap orang yang bisa mengeluarkan keanehan. Fakta ini menggambarkan betapa jauhnya persepsi saudara kita kaum muslimin dari pemahaman yang benar tentang hakikat wali Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.Tulisan ini akan membahas singkat hakikat wali Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dan juga menjelaskan bahwa di samping wali Alloh Subhanahu Wa Ta’ala ada wali syethan.

Definisi Wali dari segi bahasa berasal dari kata ‘al-wilayah’ yang artinya adalah ‘kekuasaan’ dan ‘daerah’ sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Sikkit rahimahullahu. Atau terambil dari kata ‘al-walayah’ yang berarti pertolongan.

Menurut syariat, wali (wilayah, walayah) artinya kedudukan yang tinggi di dalam agama yang tidak akan dicapai kecuali oleh orang-orang yang melaksanakan tuntunan agama baik secara lahir maupun batin.

Dari sini, wilayah (kewalian) memiliki dua sisi pandang:

Pertama, sisi yang terkait dengan hamba yaitu melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan kemudian secara bertahap dia meningkatkan ubudiyahnya kepada Alloh Ta'ala dengan amalan-amalan sunnah.
Kedua, sisi yang terkait dengan Alloh Ta'ala, yaitu Alloh Ta'ala akan mencintai dia, menolongnya, dan mengokohkannya di atas sikap istiqomah. (Madkhol Syarh Ushul I’tiqad, 9/7)

Siapakah Wali Alloh Subhanahu Wa Ta’ala ?


Ibnu Katsir rohimahullohu mengatakan:“Wali-wali-Nya adalah mereka yang beriman dan bertakwa sebagaimana telah dijelaskan oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala tentang mereka sehingga setiap orang yang bertakwa adalah waliNya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/422).


Al-Baidhowi rohimahullohu berkata: “Wali Alloh Subhanahu Wa Ta’ala adalah orang-orang yang mewujudkan ketaatan kepada Alloh Ta'ala dan orang-orang yang diberikan segala bentuk karomah.” (Tafsir Al-Baidhowi, hal. 282)


Ibnu Rojab Al-Hambali rohimahullohu mengatakan :“Wali Alloh Subhanahu Wa Ta’ala adalah orang-orang yang mendekatkan diri kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dengan berbagai amalan yang bisa mendekatkan diri kepadaNya.” (Jami’ Al-‘Ulum wal Hikam, hal. 262)


Ibnu Abil ‘Izzi rohimahullohu berkata:“Wali Alloh Subhanahu Wa Ta’ala adalah orang yang selalu melaksanakan segala yang dicintai Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dan selalu mendekatkan diri kepadaNya dengan segala perkara yang diridhoiNya.” (Syarah Al-‘Aqidah Ath-Thohawiyyah, hal. 360)


Al-Hafidz Ibnu Hajar rohimahullohu mengatakan:“Wali Alloh Subhanahu Wa Ta’ala adalah orang yang berilmu tentang Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dan dia terus-menerus di atas ketaatan kepadaNya dengan mengikhlaskan peribadatan.” (Fathul Bari, 11/342)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahullohu berkata “Wali Alloh Subhanahu Wa Ta’ala adalah orang yang beriman dan bertakwa.” Dalam kesempatan lain beliau berkata: “Mereka adalah orang-orang yang beriman dan ber-wala’ (loyal) kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Mereka mencintai apa-apa yang dicintaiNya, membenci apa-apa yang dibenciNya, ridho terhadap apa-apa yang diridhoiNya, murka terhadap apa-apa yang dimurkaiNya, memerintahkan kepada apa-apa yang diperintahkanNya, mencegah apa-apa yang dicegahNya, memberi kepada orang yang Dia cinta untuk diberi, dan tidak memberi kepada siapa yang Dia larang untuk diberi.” (Al-Furqon dalam kitab Majmu’atut Tauhid, hal. 329)

Al-Hafidz Ibnu Ahmad Al-Hakami rohimahullohu mengata“Wali Alloh Subhanahu Wa Ta’ala adalah setiap orang yang beriman kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, bertakwa kepadaNya dan mengikuti Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa sallam.” (A’lamus Sunnah Al-Manshuroh, hal. 192)

Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin rohimahullohu berkata :“Wali Alloh adalah orang-orang yang telah dijelaskan dalam perkataanNya

أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿٦٢﴾ الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
" ketahuilah sesungguhnya wali-wali Alloh tidak ada rasa takut pada mereka dan tidaklah mereka bersedih, adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa."(QS.Yunus: 62-63).
” Kemudian beliau menukilkan ucapan Ibnu Taimiyyah rohimahullohu:
“Barang siapa yang beriman dan bertakwa maka dia adalah wali Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.” (Syarah Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah hal. 626).

Dari beberapa ucapan ulama di atas, sangat jelas bagi kita siapa yang dimaksud dengan wali Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Semua ucapan ulama tersebut tidak saling bertentangan walaupun ungkapannya berbeda-beda. Semua pendapat mereka bermuara pada perkataan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala:

“ketahuilah, sesungguhnya wali-wali Alloh itu tidak ada rasa takut pada mereka dan tidak pula mereka bersedih . adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa.” (QS.Yunus: 62-63) (Al-Furqon dalam kitab Majmu’atut Tauhid hal. 339).

Siapakah Wali Syethan ?


Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rohimahullohu berkata: “Wali setan adalah orang-orang yang menyelisihi Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dan orang-orang yang tidak mematuhi anjuran Al Qur’an dan As Sunnah. Mereka adalah ahli bid’ah, berdoa kepada selain Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, mengingkari ke Maha Tinggian Alloh Subhanahu Wa Ta’ala di atas ‘ArsyNya, memukul tubuh mereka dengan besi, memakan api dan (perbuatan) lainnya dari amalan-amalan orang Majusi dan syaithon.”(Al-‘Aqidah Al-Islamiyah, hal. 36).


Alloh Subhanahu Wa Ta’ala telah menjelaskan dalam Al Qur’an dalam banyak ayat tentang ciri-ciri dan sifat mereka serta apa yang diperbuat oleh tentara-tentaranya.


Dalil-dalil Adanya Wali Syethan


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahullohu membawakan dalil yang banyak tentang keberadaan wali Syaithon di dalam kitab beliau Al-Furqon Baina Auliya Ar-Rohman wa Auliya Asy-Syaithon, sebagaimana beliau juga membawakan dalil tentang wali Alloh, ciri-ciri mereka, dan karomah yang Alloh Ta'ala berikan kepada mereka.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

الَّذِينَ آمَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ ۖ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Alloh dan orang-orang kafir berperang di jalan thoghut, karena itu perangilah wali-wali setan karena sesungguhnya tipu daya syaithon itu lemah.” (QS.An-Nisa: 76).

Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berkata :


وَمَن يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِّن دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُّبِينًا
“Barangsiapa menjadikan syaithon sebagai wali (pelindung) selain Alloh, maka ia menderita kerugian yang nyata.” (QS.An-Nisa: 119).

Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berkata :


إِنَّمَا ذَ‌ٰلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
“Sesungguhnya mereka tidak lain adalah setan yang menakut-nakuti wali-walinya (kawan-kawannya), karena itu janganlah kalian takut kepada mereka jika kalian benar-benar orang yang beriman.” (QS.Ali ‘Imron: 175)

إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaithon-syaithon itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS.Al-A’rof: 27).

Masih banyak lagi nash yang menjelaskan keberadaan wali syaithon di tengah-tengah orang yang beriman.


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahullohu berkata:

“Barangsiapa yang mengaku cinta kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dan berwala’ kepadaNya namun dia tidak mengikuti Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa sallam maka dia bukan wali Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Bahkan barangsiapa yang menyelisihi Rosululloh maka dia adalah musuh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dan wali syaithon.”
Kemudian beliau berkata:
“Walaupun kebanyakan orang menyangka mereka atau selain mereka adalah wali Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. (Namun) mereka bukanlah wali Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.” (Al-Furqon dalam kitab Majmu’atut Tauhid, hal. 331).wallohu 'alam bis showab.

Sumber : Anshor Tauhid