Minggu, 14 Maret 2010

KISAH TUKANG CUKUR PERGI HAJI


Motto: Jika Allah berkehendak tidak ada sesuatu yang mustahil dan tidak terbayang oleh akal manusia bisa terwujud.

Alkisah ada seorang bapak tua yang kerja sehari-harinya sebagai tukang cukur dipinggir jalan. Dalam kehidupan sehari-harinya dia sangat sederhana. Dua orang anaknya telah berumah tangga dan sudah memisahkan diri, tidak serumah lagi dengan bapaknya. Istrinya telah meninggal, dia menduda dan tidak berkehendak untuk menikah lagi karena usianya merasa sudah tua. Bapak ini termasuk orang yang shaleh, apa yang menjadi kewajiban/perintah dalam agama dia laksanakan dan apa yang dilarang dia hindari. Bukan hanya yang wajib-wajib saja dia laksanakan, yang sunah-sunah pun banyak yang dia kerjakan. Dalam perintah-perintah wajib yang dia laksanakan, ada suatu keinginan/cita-cita yang ingin dia laksanakan, yaitu menunaikan ibadah haji. Dengan niat dan tekad yang kuat, dia berusaha menyisihkan sedikit tabungan buat bisa melaksanakan ibadah haji. Dia berkeyakinan yang kuat bahwa Allah adalah Maha Segalanya. Jika Allah berkehendak tidak ada sesuatu yang mustahil bisa terlaksana.

Dalam pekerjaan sehari-hari sebagai tukang cukur, dia termasuk orang yang ramah dan sabar. Banyak yang dicukur dia merasa puas dan nyaman. Dia tidak segan-segan untuk mengajak bicara/menyapa para pelanggannya. Satu point yang menjadi kelebihan dia dalam mencukur yaitu setiap selesai dengan tugasnya dia selalu memberi ekstra dengan memijat pelanggannya. Banyak yang merasa puas dengan pekerjaannya terutama kaum bapak-bapak tentunya. Soal bayaran dia tidak mematok harga yang tinggi, wajar-wajar saja sesuai dengan kelas tukang cukur dipinggir jalan.

Dalam keseharian bapak ini hidup bermasyarakat; shalat di masjid, menjalin silaturakhmi dan baik terhadap tetangga. Jika ada tetangganya yang pergi haji, dia selalu berusaha untuk menyempatkan diri buat silaturakhmi dan minta dido'akan disana agar bisa pergi haji juga. Do'a utama yang dia panjatkan tentu kepada Allah SWT. Bagi orang yang sinis dalam hati mencibir: "Emang lu punya duit berapa sih, macam-macam aja jadi tukang cukur pengen ke haji segala".

Tahun berganti tahun, kehidupan bapak ini kelihatannya monoton saja, sehari-hari pekerjaannya tetap sebagai tukang cukur dipinggir jalan. Tabungannya terus bertambah walau dengan nilai nominal yang kecil, tetapi dia tidak pernah berputus harapan dengan niat dan do'a nya buat pergi melaksanakan ibadah haji.
Sampai pada suatu hari, didepan dia biasa mencukur berhentilah sebuah mobil yang mewah. Dari dalam mobil itu keluar lelaki separuh baya yang dari penampilannya kelihatan sebagai orang berada.
"Pak tolong minta dicukur yang rapi" katanya
"Kok tumben bapak yang yang keren begini mau dicukur ditempat saya" kata si tukang cukur.
"Saya sudah dengar bapak ini cukurannya rapi dan pijatannya enak. Saya ingin mencoba dicukur disini dan merasakan juga pijatan bapak. Kalau bisa saya minta dipijat yang lama ya pak, biar nanti saya kasih bayarannya yang lebih".
Karena keramahan si tukang cukur ini, si bapak yang kaya ini merasa puas dan nyaman, apalagi si bapak kaya ini suka bicara dan ramah juga.
"Kalau boleh tahu, bapak ini dinas dimana ?. Rasa-rasanya baru kali ini saya berjumpa dengan bapak" kata si tukang cukur.
"Saya wiraswasta, tempat tinggal saya tidak jauh dari sini. Saya tinggal di jalan X. Saya dengar dari supir saya kalau bapak ini juga termasuk orang yang shaleh"
"Ah...biasa saja tuan" kata si tukang cukur merendah.
"O ya begini, insya Allah tahun depan saya akan melaksanakan ibadah haji bersama istri saya"
"Alhamdulillah...Semoga menjadi haji yang mabrur" kata si tukang cukur.
"Ada keinginan saya untuk mengajak bapak turut serta. Mungkin disana nanti saya perlu tukang pijat dan saya berharap sewaktu-waktu bapak mau melayani saya buat memijat".
Bukan main kagetnya si tukang cukur mendengar ajakan untuk pergi ber haji. Tentu saja ajakan ini tidak ditolak dan dia tidak lupa untuk bersujud syukur atas karunia ini.

Jika Allah berkehendak, tidak ada sesuatu yang mustahil menurut logika dan akal bisa terwujud. Allah adalah Maha Segala. Allah Maha Kuasa untuk berkehendak. Allahu Akbar !

CATATAN:
Kisah ini merupakan kisah nyata dari teman saya yang satu rombongan dengan mereka waktu melaksanakan ibadah haji. Uraiannya merupakan improvisasi saya sendiri untuk menjadi suatu cerita. Mudah-mudahan cerita ini dapat memotivasi anda untuk bisa juga melaksanakan ibadah haji. Amin.

WAHAI RABB YANG MAHA KAYA, LIMPAHKANLAH REJEKI DAN KEMAMPUAN KEPADAKU SEHINGGA AKU DAPAT SEGERA MENUNAIKAN PERINTAH-MU UNTUK BERHAJI KETANAH SUCI. KARUNIAKAN PULA KEPADAKU ILMU, SEHINGGA AKU DAPAT BERHAJI SESUAI TUNTUNAN RASUL-MU. SESUNGGUHNYA KAMI MENYADARI, TIDAK ADA DAYA UPAYA DAN KEKUATAN KECUALI ATAS PERTOLONGAN-MU