Rabu, 24 Februari 2010

SHALAWAT KEPADA RASULULLAH SAW (Bag. 3)


Allah SWT berfirman, artinya: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya" (QS. 33: Al-Ahzaab: 56).

Rasulullah SAW bersabda: "Bershalawatlah kamu untukku, karena shalawatmu adalah penyuci bagi kamu, dan mohonkanlah al-Wasilah kepada Allah. Ia (al-Wasilah) adalah suatu tingkat di surga yang tertinggi yang hanya akan dikaruniakan kepada seseorang, dan aku berharap orang itu adalah aku" (HR. Ahmad).

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Tersumbat hidung seseorang apabila tidak membaca shalawat bagiku ketika namaku disebutkan dihadapannya" (HR. At-Turmudzy dan Al-Hakim).

GANJARAN BAGI YANG BERSHALAWAT KEPADA RASULULLAH SA

Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang mengucapkan shalawat untukku, maka para malaikat akan bershalawat untuknya selama ia bershalawat untukku. Maka terserah kepadanya mempersedikit atau memperbanyak shalawat untukku" (HR. Ahmad).

Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang terdekat kepadaku di hari kiamat, ialah orang yang terbanyak bershalawat kepadaku" (HR. At-Turmudzy).

Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali" (HR. Muslim).

CATATAN

Dalam surat Al-Ahzab: 56 jelas menerangkan kemuliaan dan ketinggian derajat Nabi Muhammad SAW, dimana Allah SWT dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat kepada Rasulullah SAW. Allah SWT juga memerintahkan kaum mukminin untuk bershalawat dan memberi salam kepada Rasulullah SAW. Hakekat shalawat dari Allah SWT kepada Rasulullah SAW tidaklah dapat diketahui oleh manusia, tetapi manifestasi shalawat Allah SWT terhadap Rasul-Nya adalah berupa limpahan rahmat dan keridhoan. Imam Al-Bukhari meriwayatkan bahwa Abul 'Aliyah berkata: "Shalawat Allah adalah berupa pujian untuk nabi dihadapan para malaikat, adapun shalawat para malaikat adalah do'a untuk beliau". Dalam Al-Qur'an, seperti QS: 33 Al-Ahzab: 43 dan QS: 2 Al-Baqarah: 156-157, dijelaskan bahwa selain kepada Nabi Muhammad SAW, Allah SWT dan para malaikat-Nya juga bershalawat untuk orang-orang beriman. Pengertian shalawat disini ialah Allah SWT menurunkan Rahmat-Nya kepada orang-orang beriman, sedangkan shalawat para malaikat agar Allah Ta'ala memberikan ampunan kepada orang-orang beriman.

Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk dibaca atau diucapkan pada waktu shalat dan waktu-waktu diluar shalat. Imam Syafi'i mengatakan dalam kitab beliau, al-Umm, "Lafal tasyahud itu bermacam-macam, pada tasyahud pertama dan kedua adalah sama, yaitu dimulai dengan membaca do'a tasyahud kemudian dilanjutkan dengan membaca shalawat untuk Nabi SAW...".

Selain dibaca pada waktu shalat, bacaan-bacaan shalawat itu dianjurkan pula untuk dibaca di majelis-majelis ilmu, ketika khotbah, atau disaat seorang hamba berdo'a kepada Allah SWT. Dianjurkan dibaca diawal dan akhir do'a. Apabila seseorang menyebut nama Muhammad SAW, maka dianjurkan untuk mengiringinya dengan membaca: Shallallahu 'Alaihi was Sallam (Semoga shalawat dan salam dilipahkan kepadanya). Bila seseorang mendengar orang lain menyebut nama Rasulullah SAW, maka dianjurkan pula baginya untuk membaca shalawat, misalnya dengan ucapan: Allahumma shalli wa sallim 'alaihi (Ya allah, berilah shalawat dan salam kepadanya).

Pustaka: Shaleh, Qomaruddin KH dkk: Ayat-ayat LARANGAN DAN PERINTAH dalam Al'quran, Pedoman Menuju Akhlak Muslim, CV. Diponegoro, Semarang: hal. 837 - 841.