Senin, 01 Agustus 2011

APAKAH AL JAMAAH ITU GOLONGAN TERBESAR ?

Apakah Al Jamaah itu As-Sawadul A'dham (Golongan Terbesar) ?

Bila kita ikuti logika ini, maka artinya "golongan terbesar" dari ummat itulah "Al Jamaah". Dan dengan demikian maka "Golongan Terbesar itulah Yang Besar" karena "Al jamaah artinya golongan terbesar atau golongan terbanyak".


Pendapat demikian didasarkan pada hadist Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi wa Sallam yang berbunyi :

Sesungguhnya umatku tidak berkumpul diatas kesesatan, maka dari itu apabila kamu melihat perselisihan maka hendaklah kamu BESERTA DENGAN GOLONGAN YANG TERBANYAK.


"Umatku tidak akan berkumpul diatas kesesatan" artinya umat Muhammad itu tidak akan menjalankan atau berbuat sesat bila mereka berkumpul. Dengan kata lain, bila umat Muhammad berkumpul mereka tidak akan bersepakat atau bermusyawarah untuk sesuatu yang sesat. Maka dari itu bila kamu melihat perselisihan yang terjadi diantara umat Muhammad didalam urusan agama, maka memihaklah kamu kepada GOLONGAN TERBESAR atau GOLONGAN TERBANYAK.


Golongan terbanyak itulah yg dalam bahasa Arabnya "ASSAWADUL A'DHAM.


Bila kita ikuti logika diatas lagi, bahwa kita hendaknya mengikuti golongan umat Islam yang terbanyak, harus menganut faham dari umat Islam yang pengikutnya paling besar, karena itulah namanya orang yang mengikuti Ahlussunnah Wal Jamaah. Bila ingin selamat dari neraka, ikutilah golongan terbanyak itu. Pendapat demikian berdasarkan sebuah hadist yang berbunyi :


Allah azza wajalla tidak akan mengumpulkan urusan umatku diatas kesesatan selama-lamanya, (maka) hendaklah kamu mengikuti Golongan Yang Terbesar (Assawadul A'dham), tangan Allah itu diatas Jamaah, barangsiapa menjauhkan diri, maka ia terasing didalam neraka (HR. Ibnu Jarir dan Alhakim, dari Ibnu Umar).


Tidak mungkinlah orang sebanyak itu sesat semua. Kalau toh ada yang salah/keliru/sesat, maka tentulah salah seorang dari sekumpulan manusia itu akan tahu dan akhirnya akan mengingatkan kepada orang yang banyak itu.


Pemikiran diatas akan sedikit terjawab dengan penjelasan-penjelasan berikut dibawah.


Mengapa orang membanggakan golongan terbesar, membanggakan mayoritas, dengan dasar hadist yang diyakininya hanya sepihak saja?. Padahal Alqur'an surat Al-An'am 116 menyebutkan bahwa kebanyakan orang-orang itu tidak benar, yaitu :


Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang dimuka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Alloh. Mereka tidak lain adalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Alloh)


Bila kita baca Alqur'an, banyak ayat-ayat yang mengatakan bahwa orang yang beriman itu sedikit, orang yang bersyukur itu sedikit, orang yang berakal dan orang yang menggunakan akal fikirannya, orang yang faham, orang yang taat, semua itu hanya sedikit atau hanya sebagian kecil saja dari manusia.


Tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka (Annisa 155). Bahkan sebagian besar dari mereka tidak beriman (Albaqoroh 100).


Sedikit sekali kamu yang mengambil pelajaran (Al haaqoh 42). Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui ( Al A'rof 187). Dan kebanyakan mereka tidak mengerti (tidak berakal) (Al-maidah 103). Dan kebanyakan diantara mereka adalah orang-orang yang fasik (Alhadid 16, 26, 27). Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik (ali Imron 110). BAhkan mereka tidak faham kecuali sedikit sekali (Al-FAth 15).


Dan masih banyak sekali ayat-ayat yang bertaburan yang menjelaskan BAHWA YANG BANYAK ITU TIDAK MESTI YANG BENAR, dan YANG SEDIKIT TIDAK MESTI SALAH.


Maka orang-orang jangan membanggakan mayoritas, jangan membanggakan jumlah. Tetapi dalam hal ini yakni pembicaraan yang benar adalah YANG MENGIKUTI AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH.


Bila orang-orang sekarang meyakini arti Sawadul A'dham adalah golongan orang-orang terbanyak, maka tidak demikian arti yang sebenarnya menurut para Imam terkemuka dahulu.


Imam Ishaq bin Rawuhaih berpendapat sebaliknya, yakni :

"Jika saya bertanya kepada orang-orang yang bodoh tentang apakah yang dinamakan Sawadul A'dham itu, tentulah mereka itu berkata: HIMPUNAN MANUSIA dan mereka tdk mengerti bahwa sesungguhnya JAMA'AH itu ialah SEORANG 'ALIM YANG MEMEGANG TEGUH 'ATSAR NABI SHOLLALOHU 'ALAIHI WASALLAM dan JALANNYA DARI ORANG YANG BESERTA BELIAU DAN PENGIKUTNYA, maka ITULAH JAMA'AH.


Jadi Sawaadul A'dham ialah para pengikut Sunnah Rosululloh dan pengikut orang-orang yang menjadi pengikut Rosululloh.


Imam Sufyan Ats-Tsaury (wafat 161 H) berkata tentang Sawaadul A'dham itu :


"Yang dikehendaki dengan Sawaadul A'dham, mereka itu ialah orang dari ahlus sunnah wal jama'ah walaupun ia SEORANG DIRI".


Imam Sufyan Ats-Tsaury adalah seorang imam yg terkenal, seorang 'alim besar, ahli hadist dan ahli fiqih terkenal, sahabat Imam Abu Hanifah. Beliau mengatakan bahwa Sawaadul A'dham itu bukan golongan terbanyak, tetapi orang dari ahlun sunnah wal jamaah walaupun SENDIRIAN. Bukankah ini terbalik dari pendapat orang-orang sekarang ?


Seorang 'alim besar, guru Imam Nawawi yakni Imam Abu Syaamah, ulama besar dalam mazhab Syafi'i berkata dalam kitabnya "Al Bahits 'alaa inkaril Bida'i wal hawaadits" sebagai berikut :


Telah datang perintah bersatu, agar tidak lepas dari Aljama'ah. Maka maksudnya ialah agar tidak lepas dari AL-HAQQ dan mengikutinya senantiasa, sekalipun ternyata SEDIKIT SEKALI YANG BERPEGANG PADANYA, sedangkan YANG MENYALAHINYA SANGAT BANYAK, sebab Al-haqq itulah yang dipegang Al-Jamaah yang pertama kali pada jaman Rosululloh, dan janganlah terpengaruh akan BANYAKNYA AHLI BATHIL sesudah mereka.


Artinya yang menjadi pegangan aljamaah itu adalah agama yang haq, walaupun keadaan orang yang berpegang pada al-haqq itu hanya sedikit. Jangan terpengaruh pada banyaknya orang yang menyalahi Haq, walaupun jumlah mereka itu banyak.


Kita lihat lagi, bukan pendapat Ulama dan Imam lagi, tetapi seorang SAHABAT NABI yakni Abdulloh Bin Mas'ud sewaktu beliau berkata kepada Amr Bin Maimun :
Sesungguhnya kebanyakan Aljamaah itu, ialah mereka yang berlainan (menyalahi) dengan kebanyakan orang, Aljamaah ialah MEREKA YANG SEJALAN DENGAN AL-HAQ, SEKALIPUN KEADAANMU MENYENDIRI.

Pendapat tersebut bertolak belakang dengan pendapat orang sekarang yang selalu mengatakan Aljamaah adalah golongan terbanyak, atau golongan yang diikuti oleh orang banyak.


Dari keterangan-keterangan diatas, dari ucapan orang-orang terpercaya dan dari ucapan Sahabat Abdulloh Bin Mas'ud, Imam Sufyan Ats Tsaury, dsb. jelaslah bahwa yang dimaksud JAMA'AH atau AL-Jama'ah adalah Jamaah Islam yang pertama pada jaman Rosululloh dahulu beserta Para Sahabatnya, dan siapa saja, kapan dan dimana saja YANG SEIRING SEJALAN dengan Rosululloh dan PARA SAHABATNYA didalam mengikuti SUNNAH ROSULULLOH.


Aljama'ah itu ialah mereka yang berpegang teguh kepada agama yang benar, bukan atau tidak terpengaruh dengan jumlah yang banyak.