Rabu, 17 Maret 2010

PERINTAH UNTUK MENJAGA SHALAT FARDLU DAN ANCAMAN TERHADAP YANG MENINGGALKANNYA


Dari Ibnu Mas'ud ra. berkata: "Saya bertanya kepada Rasulullah SAW: "Apakah amal perbuatan yang paling utama ?". Beliau menjawab: "Shalat pada waktunya". Saya bertanya: "Kemudian apa ?". Beliau menjawab: "Berbuat baik kepada kedua orang tua". Saya bertanya lagi: "Kemudian apa ?". Beliau menjawab: "Berjuang pada jalan Allah" (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Ibnu 'Umar ra., Rasulullah SAW bersabda: "Islam itu didirikan atas lima sendi yaitu: menyaksikan bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke baitullah, dan berpuasa pada bulan Ramadhan" (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Ibnu 'Umar ra., Rasulullah SAW bersabda: "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka menyaksikan bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Apabila mereka telah mengerjakan itu semua maka terjagalah darah dan harta mereka kecuali dengan hak Islam; dan perhitungan amal mereka terserah Allah" (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Mu'adz ra. berkata: "Rasulullah SAW mengutus saya ke Yaman dan bersabda: "Sesungguhnya kamu akan datang kepada orang-orang ahli kitab maka ajaklah mereka untuk menyaksikan bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah. Apabila mereka telah mentaati kamu dalam hal yang demikian itu maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah Ta'ala mewajibkan mereka untuk mengerjakan shalat lima kali sehari semalam. Apabila mereka telah mentaati kamu dalam hal yang demikian itu maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah Ta'ala mewajibkan mereka untuk shadakah (zakat) yang dipungut dari orang-orang kaya kemudian diberikan kepada orang-orang miskin. Apabila mereka telah mentaati kamu dalam hal yang demikian itu maka peliharalah kehormatan dan harta mereka. Takutlah kamu terhadap do'a orang yang teraniaya karena tidak ada tirai antara do'a itu dengan Allah" (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Jabir ra. berkata: "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya meninggalkan shalat adalah merupakan batas yang menentukan antara seseorang dengan syirik dan kufur" (HR. Muslim).

Dari Buraidah ra., Rasulullah SAW bersabda: "Ikatan janji diantara kami (ummat Islam) dengan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat. Maka barang siapa yang meninggalkan shalat, berarti ia telah kafir" (HR. At-Turmudzy).

Dari Syaqiq bin 'Abdullah At Tabi'y yang telah disepakati mempunyai kelebihan rahimahullah berkata: "Para shahabat Nabi Muhammad SAW tidak ada yang berpendapat tentang sesuatu perbuatan yang apabila ditinggalkan menjadi kafir kecuali shalat" (Riwayat At-Turmudzy).

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya mula pertama yang dihisab pada seseorang nanti dihari kiamat dari segala amal perbuatannya adalah shalat. Apabila shalatnya bagus (sempurna) maka berbahagia dan beruntunglah ia; tetapi apabila shalatnya rusak (tidak sempurna) maka menyesal dan rugilah ia. Apabila didalam shalat fardlunya itu terdapat sesuatu kekurangan maka Tuhan Yang Maha Mulia lagi Maha Agung berfirman: "Lihatlah, apakah hamba-Ku ini melakukan shalat sunnah sehingga kekurangan shalat fardlunya bisa disempurnakan dengannya". Kemudian setelah dihisab shalat itu barulah dihisab amal-amal perbuatan yang lain" (HR. At-Turmudzy).

Hadist-hadist diatas dikutip dari buku: Terjemah Riyadlus Shalihin jilid II.