Senin, 31 Mei 2010

ANJURAN BUAT BACA QUNUT NAZILAH BAGI PARA MUJAHID PALESTINA DAN NEGARA-NEGARA ISLAM LAINNYA.



Assalamualaikum Wr Wb,
kaum muslimin rahimakumullah,
Mohon di doakan kepada saudara2 kita yang sedang di perangi ketika melakukan misi kemanusiaan ke Gaza. berikut kami kirimkan doa qunut nazilah..
Semoga bermanfaat. Syukron
Wassalamualaikum Wr Wb


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَاَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَاَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ

Ya Allah, ampunilah kami dan kaum mukminin dan mukmininat muslimin dan muslimat; dan tautkanlah hati-hati mereka dan perbaikilah hubungan mereka; dan tolonglah mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka

اَللَّهُمَّ الْعَنْ كَفَرَةَ اَهْلِ الْكِتَابِ الَّذِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ وَيُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ وَيُقَاتِلُوْنَ اَوْلِيَائَكَ

Ya Allah, kutuklah kaum kuffar dari kalangan ahli kitab yang menghalang-halangi jalan-Mu dan mendustakan Rasul-Mu dan memerangi para wali-Mu

اَللَّهُمَّ اَنْجِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ أَفْغَانِسْتَانَ وَ فِي الْعِرَاقِ وَفِيْ فَلَسْطِيْنِ وَ سَائِرِ بِِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ

Ya Allah, selamatkanlah kaum muslimin di Afghanistan, Irak, dan Palestina serta seluruh negeri kaum muslimin

اَللَّهُمَّ انْصُرِِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي أفغانستان و في العراق وفي فلسطين و في كُلِّ مَكَانٍ

Ya Allah, tolonglah para mujahidin yang berjihad di Afghanistan, Irak, Palestina, dan di mana saja berada

اَللَّهُمَّ قَاَتِلْ جُيُوْشَ أَمْرِيْكَا وَ حُلَفَائِهِمْ وَاشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَيْهِمْ وَاجْعَلْهُمْ مُنْهَزِمِيْنَ

Ya Allah, perangilah tentara Amerika dan para sekutunya; keraskanlah injakan-Mu kepada mereka; dan jadikanlah mereka kalah

اَللَّهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَفَرِّقْ جَمْعَهُمْ وَاجْعَلْهُمْ عِبْرَةً لِلْمُعْتَبِرِيْنَ
وَ دَمِّرْ هُمْ بِعِزَّتِكَ يَاعَزِْيزُ يَاقَهَّارُ ياَجَبَّارُ يَامُنْتَقِمُ

Ya Allah, ceraiberaikanlah barisan mereka, dan pecahkanlah kesatuan mereka, dan jadikanlah kehancuran mereka sebagai pelajaran bagi siapa saja; dan hancurkanlah mereka dengan kekuatan-Mu, wahai Dzat yang Maha Kuat, Paling Berkuasa, Paling bisa berbuat sewenang-wenang dan Zat yang Maha Pembalas.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Selasa, 25 Mei 2010

JANGAN BIARKAN PENGHINA NABI SAW.



Kaum muslimin rahimakumullah,
Nabi Muhammad saw. adalah utusan Allah SWT untuk menerangi jalan hidup seluruh umat manusia, mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya hidayah. Sudah sepantasnya umat manusia menghormati dan mengagungkan beliau saw. Allah SWT berfirman:

Sesungguhnya kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya, membesarkan-Nya. dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang. (QS. Al Fath 8-9).

Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Allah SWT mengutus Nabi Muhammad saw. sebagai saksi atas seluruh makhluk-Nya, dan sebagai pemberi kabar gembira (mubassyiran) kepada orang-orang mukmin yang beriman kepada beliau saw. dan sebagai pemberi peringatan (nadziiran) kepada orang-orang kafir yang menolak mengimaninya. Ibnu Katsir mengutip penjelasan dari sahabat Ibnu Abbas r.a. yang mengartikan kalimat wa tu’azziruuhu agar kau muslimin mengagungkan Nabi saw. dan menerangkan kalimat wa tuwaqqiruuhu dari kata at tauqiir yang artinya agar kaum muslimin menghormati, memuliakan, dan mengagungkan Nabi Muhammad saw.

Sedangkan Az Zamakhsyari dalam tafsir Al Kassyaf menjelaskan makna kalimat lituminuu billahii wa rasuulih adalah agar kalian wahai manusia mengimani Allah dan Nabi Muhammad saw. sebagai utusan-Nya; wa tu’azziruuh agar kalian memperkuatnya dengan memberikan pertolongan kepadanya; wa tuwaqiruuh agar kalian mengagungkannya. Dalam kitab Ad Durrul Mantsur Dan diriwayatkan sutua hadits dari Jabir bin Abdillah r.a. yang berkata bahwa ketika turun ayat wa tu’azziruuhu kepada Rasulullah saw. , beliau saw. bertanya kepada para sahabatnya: Apa maksud kalimat itu? Mereka menjawab: Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Maka Rasulullah saw, bersabda: Agar kalian menolongnya! Kalimat memberi pertolongan (an nushrah) dalam bahasa Arab maknanya adalah memberikan kekuatan militer kepada beliau saw. Dikutip penjelasan Ikrimah r.a. tentang kalimat wa tu’azziruuhu adalah “Agar kalian berperang bersama beliau saw. dengan membawa pedang”.

Kaum muslimin rahimakumullah,
Dengan demikian jelaslah bahwa posisi Rasulullah saw. bagi umat manusia adalah posisi paling mulia. Beliau saw. wajib dimuliakan, dihormati, dan diagungkan oleh semua manusia, baik oleh mereka yang beriman kepada beliau saw. maupun mereka yang tidak beriman kepada beliau saw. Sebab Rasulullah saw. adalah utusan Allah SWT untuk seluruh umat manusia, bukan untuk suatu kaum saja. Allah SWT menegaskan posisi kerasulan beliau saw. atas seluruh umat manusia dalam firman-Nya:

Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada Mengetahui.(QS. Saba 28).

Juga firman-Nya:

Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.(QS. Al Anbiya 107).

Kaum muslimin rahimakumullah
Oleh karena itu, tidak dibenarkan seorang pun, baik muslim maupun non muslim melakukan penghinaan dan penistaan kepada Rasulullah saw. Sebab itu berarti menyakiti hati Rasulullah saw. Dan lebih dari itu, berarti menyakiti kaum muslimin. Karena, bagi kaum muslimin, Rasululullah saw. lebih utama daripada diri mereka sendiri.
Allah SWT berfirman:

Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka…(QS. Al Ahzab 6).

Orang-orang mukmin itu mencintai nabi mereka lebih dari mencintai diri mereka sendiri dalam segala urusan. Juga Rasulullah saw. wajib dicintai lebih daripada anak dan istrinya, maupun orang tua dan sanak saudara. bahkan harus lebih dicintai daripada apa dan siapapaun termasuk diri sendiri. Allah SWT berfirman:

Katakanlah: "Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. At Taubah 24).

Kaum muslimin rahimakumullah,
Oleh karena itu, siapapun kaum muslimin, terutama mereka yang punya kekuatan dan kekuasaan, wajib menjunjung kehormatan Rasulullah saw. dan tidak boleh mengizinkan siapapun untuk melanggar kehormatan tersebut. Berkaitan dengan penghinaan kepada Nabi yang selama ini dilakukan oleh orang-orang kafir Barat seperti kasus kartun Nabi di Denmark, juga lomba kartun di jejaring Facebook akun Everybody Draw Mohammed Day maka seharusnya pemerintah yang berkuasa atas jalur internet segera meminta jejaring Facebook secepatnya menutup halaman penghina Nabi Muhammad tersebut.

Dan kalau tidak respon segera menutup saluran jejaring Facebook agar tidak masuk negeri ini sebagaimana yang sudah dilakukan pemerintah Pakistan. Namun sampai tulisan ini dibuat, pemerintah dalam hal ini Menteri Kominfo Ustadz (sebagaimana sebutan anak buahnya) Tifatul Sembiring hanya beretorika. Pasalnya akun tersebut masih bisa diakses dan isinya menampilkan gambar dan komentar-komentar di akun tersebut yang sangat menyinggung perasaan orang-orang beriman.

Kaum muslimin rahimakumullah
Pertanyaannya, apakah yang nanti dijawab oleh kaum muslim yang punya kekuatan dan kekuasaan bilamana Nabi Muhammad saw. bertanya di hari kiamat, kenapa anda tidak menolong saya pada saat saya dihinakan? Apakah pantas hari ini anda mendapatkan syafaat saya? Padahal dulu tatkala Rasulullah saw. meminta para sahabatnya mengkesekusi Ka’ab bin al Asyraf gara-gara gembong Yahudi itu menyakiti hati Rasulullah saw. Maka Muhammad bin Maslamah r.a. dan anak buahnya segera melaksanakannya dengan baik.

Apakah layak para penguasa muslim hari ini tidak melakukan pembelaan kepada baginda Nabi Muhammad saw.? Tentu tidak. Tidak boleh ada alasan apapun termasuk, untung rugi bisnis internet, menjadi faktor tidak pedulinya pemerintah muslim atas perkara penghinaan kepada Nabi ini. Padahal dalam QS. At Taubah 24 di atas Allah SWT mengancam kita dengan azab-Nya manakala lebih mendahulukan mencintai bisnis (tijaaratan takhsyauna kasaadaha) daripada mencintai Allah, Rasul-Nya dan jihad fi sabilillah. Wallahua’lam!

Baarakallah lii walakum

SHALAT SUNNAT RAWATIB ZHUHUR


Dari Ibnu 'Umar ra. berkata: "Saya shalat dua rakaat sebelum shalat zhuhur dan dua rakaat sesudahnya bersama-sama dengan Rasulullah SAW" (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari 'Aisyah ra. bahwasannya Nabi SAW. tidak pernah meninggalkan shalat sunnat empat rakaat sebelum shalat zhuhur" (HR. Bukhari).

Dari Ummu Habibah ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang senantiasa mengerjakan shalat sunnat empat rakaat sebelum shalat zhuhur dan empat rakaat sesudahnya niscaya Allah mengharamkan dirinya dari api neraka" (HR. Abu Daud dan At-Turmudzy).

Dari 'Abdullah bin As Saib ra. bahwasannya Rasulullah SAW selalu shalat sunnat empat rakaat setelah matahari tergelincir, sebelum beliau mengerjakan shalat zhuhur. Beliau bersabda: "Sesungguhnya saat-saat seperti ini pintu-pintu langit sedang dibuka, oleh karena itu aku ingin agar amal kebaikanku naik keatas pada saat-saat seperti ini" (HR. At-Turmudzy).

Dari 'Aisyah ra. bahwasannya apabila Nabi SAW tidak mengerjakan shalat sunnat empat rakaat sebelum shalat zhuhur maka beliau mengerjakannya sesudah shalat zhuhur" (HR. At-Turmudzy).


Rabu, 19 Mei 2010

HENTIKAN AKAL-AKALAN DALAM ISU TERORISME

Hentikan Akal-akalan dalam Isu Terorisme (edisi 74)


Untuk anggota Buletin Ad Dakwah

Kaum muslimin rahimakumullah,
Allah SWT berfirman:
Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. (QS. Huud 112-113).

Kaum muslimin rahimakumullah,
Dalam ayat di atas Allah SWT memerintahkan kepada Rasulullah saw. dan kita semua umat Islam untuk tetap istiqomah di jalan yang benar dan tidak berbuat melampaui batas. Dia memperingatkan bahwa Dia Maha melihat apa saja yang kita kerjakan. Ayat 112 dari surat Huud tersebut perlu diperhatikan oleh orang-orang kuat dan yang berkuasa yang cenderung berbuat zalim kepada pihak yang lemah. Sedangkan ayat 113 adalah larangan untuk berpihak kepada mereka yang berbuat zalim. Dan Allah mengancam umat Islam yang mendukung mereka yang berbuat zalim dengan sentuhan api neraka. Na’udzubillahi mindzalik!

Kaum muslimin rahimakumullah,
Kedua ayat tersebut di atas cukup menjadi alasan bagi kita untuk mengevaluasi kembali keberadaan Densus 88 yang baru-baru ini aksinya luar biasa dalam menangani mereka yang diduga teroris, yakni dengan menangkap dan membunuhi mereka. Sebab, sudah banyak keluhan masyarakat tentang tindakan ala cowboy mereka yang seolah mengulangi “penembakan misterius” alias PETRUS di zaman orde baru dulu. Apalagi, ketika mereka menyebar opini bahwa para teroris itu bertujuan mendirikan negara Islam.

Tentu tidak masuk akal mendirikan negara Islam di Indonesia yang mayoritas umat Islam ini dengan jalan meneror umat Islam itu sendiri. Sebab, negara itu berdiri karena ada penyerahan kekuasaan dari rakyat kepada penguasa. Rakyat memberikan kerelaan kepada pihak yang dianggap kompeten untuk memerintah. Sehingga lazimnya, kalau seseorang atau suatu kelompok yang punya cita-cita mendirikan negara Islam, yakni negara yang menerapkan sistem pemerintahan Islam menurut sunnah baginda Rasulullah saw., maka kelompok itu harus giat melakukan aktivitas pembinaan kepada rakyat sehingga rakyat dengan keimanan dan ketaqwaannya memiliki kesadaran politik untuk menyerahkan pemerintahan kepada seseorang atau kelompok tersebut. Ini tentu sah-sah saja.

Sebaliknya, tindakan terror justru tidak memberikan pemahaman apapun yang berkorelasi dengan pendirian negara Islam. Sehingga mengkaitkan tindakan terorisme dengan pendirian negara Islam adalah tindakan yang tidak masuk akal dan lebih merupakan sebuah propaganda (black campaign) untuk menyudutkan Islam, negara Islam, dan umat Islam.

Kaum muslimin rahimakumullah,
Langkah-langkah densus 88 dalam menangani kasus-kasus terorisme selama ini memang selalu mengundang tanda tanya masyarakat. Sebab terjadi berbagai keanehan. Sebut saja drama pengepungan rumah Mohzahri, kakek-kakek lugu anggota Muhammadiyah di Temanggung selama 17 jam oleh 600 polisi. Dalam pengepungan yang disiarkan langsung oleh sebuah TV swasta itu diumumkan adalah untuk melumpuhkan Nurdin M Top. Ternyata tidak ada perlawanan sama sekali dari rumah tua di desa di Temanggung Jawa Tengah itu. Dan yang didapat konon hanya tukang bunga, Ibrahim. Sungguh ini akal-akalan yang sangat menggelikan.

Akal-akalan itu pula yang terjadi pada kasus Air Setiawan. Menurut keterangan keluarganya pada hari Jumat jam 13.30 wib masih di Solo, lalu dikabarkan oleh polisi bahwa dia membawa bom dalam mobil dari Solo ke Jakarta dan sekitar jam 10 malam hari itu kontak senjata dengan polisi di Jatiasih dan didor hingga tewas. Aneh. Pemuda Solo ini pun dikatakan sebagai residivis pelaku Bom Marriot 1. Padahal menurut keluarganya, Air Setiawan pada tahun 2004 ditangkap polisi dikaitkan dengan peledakan Marriot 1. Namun setelah keluarganya mencarinya bersama LBH, Air dilepaskan begitu saja karena tidak ada bukti-bukti keterlibatannya dan tidak pernah diadili apalagi divonis sebagai terpidana.

Demikian pula kesaksian Munawaroh, istri Agus Susilo, guru pesantren Al Kahfi Mojosongo Solo yang dihabisi oleh densus 88 di rumahnya, dekat lokasi pesantren. Menurut penuturan Munawaroh kepada TPM Solo, dia keluar bersama suaminya, begitu masuk rumah ternyata diberondong pasukan densus. Agus tewas. Anehnya, ada dua mayat lagi yang tidak dia ketahui kapan masuknya, yakni mayat Nordin M Top dan Urwah. Demikian juga kematian-kematian lain seperti Dr. Azhari dan Asmar Latin Sani menyimpan tanda-tanya masyarakat.

Kaum muslimin rahimakumullah,
Tatkala Densus 88 berasyik-masyuk menangkapi para aktivis Jamaah Ansharut Tauhid di kantor mereka di kawasan Pejaten Jakarta, menembaki mereka di jalan tol Cikampek dan di Cawang, juga menangkapi sejumlah orang di Sukoharjo Solo, maka pertanyaan dan gugatan masyarakat atas tindakan densus 88 semakin memuncak. Bahkan Ketua MK Mahfudz MD melihat fenomena kasus terorisme akhir-akhir ini seperti kasus Komando Jihad. Tampak sekali kejengkelan dan amarah umat atas tindakan sewenang-wenang di atas. Juga umat tidak percaya atas berbagai isu terorisme yang dikembangkan polisi. Apalagi, interogasi kepada para tersangka tindak terorisme itu diarahkan kepada apakah mereka pernah berjihad di Afghanistan, Ambon dan Poso. Apalagi ada upaya memutar balikkan fakta bahwa dalam kasus Poso dan Ambon biangkeroknya adalah umat Islam, bukan umat Nasrani. Ada opini yang hendak dikembangkan bahwa jihad di ketiga tempat itu adalah sebuah kejahatan.

Oleh karena itu, banyak sekali pertanyaan disampaikan tentang sikap apa yang harus diambil oleh umat Islam dalam keadaan umat Islam dizalimi dan apa yang harus dilakukan terhadap para penguasa yang munkar?

Kaum muslimin rahimakumullah,
Para anggota densus 88 dan siapapun yang terlibat dalam tindakan penghilangan nyawa orang-orang tak berdosa hendaknya segera bertaubat dan meminta halalnya kepada keluarga korban. Sebab, kalau tidak, mereka akan menjadi orang yang bangkrut (al muflis) di akhirat. Diriwayatkan dalam suatu hadits oleh Muslim dalam Riyadlus Shaalihin bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Sesungguhnya orang yang bangkrut (al muflis) dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (membawa pahala yang banyak dari) sholatnya, puasanya, dan zakatnya, namun dia juga mencela ini, menuduh itu, memakan harta ini, dan menumpahkan darah ini, dan memukul ini, maka diberikanlah kebaikan-kebaikannya dan habislah kebaikannya sebelum bisa membayar lunas dosa orang-orang itu (yang dicela, dituduh,dibunuh, dan dipukuli) maka diambillah dosa orang-orang itu dan ditimpakan kepadanya lalu orang itu ditimpakan ke dalam neraka”.

Semoga, siapapun muslim yang punya wewenang dalam mengadakan dan meniadakan Densus 88 menyadari keadaan ini dan segera melakukan tindakan efektif untuk menghentikan akal-akalan dalam penanganan isu terorisme ini.
Baarakallahu lii walakum

Rabu, 05 Mei 2010

SHALAT SUNNAT RAWATIB


PENGANTAR :
Shalat sunnat rawatib yaitu shalat sunnat yang menyertai shalat fardlu. Bentuknya bisa sebelum (qobla) atau sesudah (ba'da) shalat fardlu. Berdasarkan hadist-hadist yang ada para ulama sepakat bahwa shalat sunnat sebelum (qobla) meliputi shalat sebelum shalat fardlu shubuh dan zhuhur, sedangkan ba'da meliputi shalat sunnat sesudah shalat zhuhur, maghrib dan 'isya. Shalat sunnat rawatib ini termasuk shalat sunnat yang sering dilaksanakan Rasulullah SAW. Hadist-hadist yang mendukung tentang hal ini akan disampaikan pada awal tulisan.

Khusus tentang shalat sunnat qobla dan ba'da shalat fardlu zhuhur ada keistimewaan, yaitu boleh dikerjakan empat rakaat. Ulasan tentang hal ini insya Allah akan dibuat tulisan/kupasan tersendiri. Selamat membaca.

Dari Ummul Mukminin Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan ra. berkata: "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Tiada seorang muslim yang mengerjakan shalat sunnat karena Allah setiap hari dua belas rakaat, melainkan Allah menyediakan baginya sebuah rumah didalam surga; atau melainkan disediakan baginya sebuah rumah didalam surga" (HR. Muslim).

Dari Ibnu 'Umar ra berkata: "Saya bersama-sama dengan Rasulullah SAW mengerjakan shalat dua rakaat sebelum shalat zhuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah shalat jum'at, dua rakaat sesudah shalat maghrib, dan dua rakaat sesudah shalat isya" (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Ibnu 'Umar ra berkata: "Saya hafazh (riwayat atau perbuatan dari Nabi SAW) dari Nabi SAW, sepuluh rakaat sunnat: Dua rakaat sebelum shalat zhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dan dua rakaat sesudah maghrib dirumahnya, dan dua rakaat sesudah isya dirumahnya, dan dua rakaat sebelum shubuh" (Muttafaq 'alaihi).

Dari 'Aisyah ra. bahwasannya Nabi SAW tidak tinggalkan empat rakaat sebelum zhuhur dan dua rakaat sebelum shubuh (HR. Bukhari).

Dari 'Aisyah ra. berkata: "Nabi SAW biasa shalat sunnat empat rakaat sebelum shalat zhuhur dirumah, kemudian beliau mengimami shalat; setelah itu beliau pulang dan mengerjakan shalat sunnat dua rakaat dirumah. Beliau biasa mengimami shalat maghrib kemudian beliau pulang dan mengerjakan shalat sunnat dua rakaat dirumah. Beliau biasa mengimami shalat isya' kemudian beliau pulang dan mengerjakan shalat sunnat dua rakaat dirumah" (HR. Muslim).